23 Januari 2013

99 Ideas for Happy mom (Sebuah Resensi)

 

Judul Buku : 99 Ideas for Happy Mom
Penulis : Inayati Ashriyah
Tebal : xiv + 202
Penerbit : Zip Books

99 Ideas for Happy Mom adalah buku parenting pertama yang saya baca. Buku ini adalah hadiah dari seorang sahabat ketika saya menikah. Ketika yang lainnya memberi buku tentang pernikahan, dia sendiri yang menghadiahi saya buku parenting. Dan saya menganggapnya sebagai sebuah doa. Setiap pasangan yang menikah belum tentu punya anak kan? Jadi dengan memberi buku ini sahabat saya berdoa agar saya menjadi seorang ibu.



Buku ini sendiri terdiri dari 99 bab yang membahas 99 ide brilian untuk menjadi ibu yang bahagia. Entah itu menyangkut diri sendiri (dalam hal ini seorang ibu) atau menyangkut hubungannya dengan suami dan anak-anaknya

Buku ini dibuka sempurna dengan sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad, “surga itu di bawah telapak kaki ibu.” yah, hadits ini cukup menggambarkan betapa urgentnya peran seorang ibu dalam kehidupan hingga digambarkan surga pun berada di bawah telapak kakinya. Setelah itu penulis menjelaskan darimana sumber si happy itu sendiri, berikut petikan kalimat yang membuat saya mengangguk takzim.

Kebahagiaan adalah semua kebaikan yang Anda lakukan dan atau Anda dapatkan dari orang lain. Anda tidak perlu menunggu kebahagiaan datang . Anda dapat merasakan kebahagiaan itu sekarang. Jadikan semua yang ada di sekeliling Anda sebagai inspirasi kebahagiaan Anda.

Dengan menyadari bahwa segala yang ada di sekeliling kita bisa menjadi sumber kebahagiaan saya rasa seorang ibu tak perlu sibuk mencari lagi sumber kebahagiaan. Berada di rumah dan memanage rumah tangga, melayani suami, serta merawat anak-anak adalah sumber utama kebahagiaan bagi seorang ibu. Bahkan hal kecil seperti tersenyumnya anak kita adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

Lebih lanjut buku ini menjelaskan betapa specialnya seorang perempuan. Hanya perempuanlah yang memiliki rahim dan bisa mengandung. Dalam hadits dijelaskan betapa besar pahala untuk setiap perempuan yang mengandung dan melahirkan. Keistimewaan lain yang dimiliki seorang perempuan adalah sifatnya yang penyayang. Itulah sebabnya Allah mempercayakan pengasuhan anak pada ibunya.

Peristiwa-peristiwa dan nasihat untuk menjadi seorang ibu pun dijelaskan di sini, seperti peristiwa ketika anak kita mengucapkan kata mama untuk pertama kalinya, tentang memanage uang belanja, membuat foto keluarga, dan anjuran untuk membiasakan anak tidur lebih dulu dan bangun lebih awal. Semuanya dikemas secara apik.

Menurut hemat saya, buku ini mengajak kaum ibu untuk kembali pada jalannya dan kembali menjalankan peran mereka yang sesungguhnya. Karena jika melihat fenomena sekarang banyak sekali perempuan yang memilih berkarier di luar rumah kemudian menyerahkan pengasuhan anaknya pada seorang baby sitter. Betapa banyak hal istimewa yang terlewatkan ketika seorang ibu memilih untuk bekerja di luar rumah. Apa yang sebenarnya mereka cari dari pekerjaannya?

Dalam buku ini dijelaskan bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga adalah the best carrier bagi seorang perempuan. Betapa banyak hal yang harus dilakukan seorang ibu rumah tangga semenjak dia bangun sampai tidur lagi. Betapa berat tanggung jawab yang dipikulnya. Sejatinya masa depan sebuah bangsa ada di tangan seorang ibu. Berkat perjuangan seorang ibulah lahir generasi-generasi yang berakidah kuat, cerdas, tangguh dan handal. Pertanyaannya, jika sekarang seorang ibu abai akan tugasnya untuk mendidik anak, bagaimana nasib bangsa kita ke depannya?

Namun sayangnya, penulis kurang memperinci dan menjelaskan secara lebih dalam setiap ide-idenya. Ini membuat ide yang brilian, kurang bisa tersampaikan maksudnya. Dalam buku ini, setiap ide hanya dibahas dua halaman. Dan saya rasa itu masih kurang.

Oke, finally, buku ini harus dibaca oleh seorang ibu yang (mungkin) mulai jenuh dengan aktifitasnya dan menganggap pekerjaannya adalah suatu pekerjaan yang tidak berarti. Lihatlah, begitu banyak pahala yang Allah janjikan untuk seorang ibu rumah tangga. Buku ini juga patut dibaca oleh para calon ibu yang mendambakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, agar kelak ketika menikah tak salah menentukan pilihan.

Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah bersabda, “Jika sang istri mencuci pakaian suaminya, maka Allah akan mencatatnya dengan seribu pahala, mengampuni seribu dosa, mengangkat derajatnya dengan seribu tingkatan dan akan dimintakan ampun oleh segala sesuatu yang terkena sinar matahari.”

Sesungguhnya wanita yang hamil, melahirkan, dan merawat anaknya akan mendapat pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah.

Ibu seperti sendok gula yang mampu meredakan rasa pahitnya obat.

I'm a housewife and I'm happy

2 komentar:

  1. Ibu seperti sendok gula yang mampu meredakan rasa pahitnya obat.
    masya Allah

    gak ada habisnya bicara masalah ibu dan sosok perempuan :D

    LAMA TAK KEMARI......

    BalasHapus
  2. iya, ngga ada matinya, ka.
    hehehhe, akunya hiatus teruuus, klo pun ol jrg BW

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming