credit |
Kisah
pilu bocah 12 tahun di Sumedang yang harus mengurus 3 orang adiknya
menyadarkan kita banyak hal. Revan terpaksa berhenti sekolah karena
harus mengurus 3 adiknya, bahkan yang paling kecil masih berusia 4
bulan. Ayahnya meninggal bulan Desember lalu dan sang ibu terpaksa
bekerja ke Jawa untuk menghidupi keluarganya. Alhasil, Revan lah yang
bertanggungjawab mengurus 3 orang adiknya seorang diri.
Menurut
penuturan para tetangga, Yuyun, ibu keempat anak tersebut selalu
menolak jika diberi bantuan. Alasannya tidak ingin merepotkan orang
lain. Lalu apakah karena alasan tidak ingin merepotkan orang lain,
ibu Yuyun harus tega meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja?
Tetiba
saya ingat ceramah Mamah Dedeh yang kurang lebih isinya menganjurkan
agar seorang perempuan bisa mandiri dengan memiliki penghasilan
sendiri, tujuannya agar tidak melulu merepotkan suami dan bisa
menghidupi keluarga setelah suami tiada. Benarkah? Menurut hemat
saya, pendapat Mamah Dedeh ini tidak sepenuhnya salah dan tidak
sepenuhnya benar. Bekerja adalah sesuatu yang dibolehkan bagi
perempuan dengan syarat pekerjaannya itu tidak melalaikan
kewajibannya yang utama sebagai pengurus rumah tangga. Jika sepeninggal suami seorang perempuan ingin bekerja, maka sah-sah saja. Dengan syarat tidak melalaikan kewajibannya yang utama.tapi, bertolak belakang dengan hal ini saya
berani bersaksi jika diluar sana banyak perempuan (sepeninggal suami)
yang tetap bisa menghidupi anak-anaknya meski tidak bekerja. Yah,
karena Allah lah yang memberikan rizki pada setiap makhluk-Nya dan
ada banyak jalan pula hingga rizki itu sampai ke tangan kita.