Berbicara masalah fasilitas umum,
setiap masyarakat pasti mengakui bahwa fasilitas umum yang ada saat
ini, tidaklah memadai bahkan terkadang jauh dari kata layak. Oke,
sebelum membahas lebih jauh, alangkah lebih baiknya jika kita
memahami dulu apa itu fasilitas umum dan apa saja contohnya.Fasilitas umum, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah fasilitas
yang disediakan untuk kepentingan umum seperti jalan dan alat
penerangan. Awalnya saya menganggap jika sekolah, rumah sakit, dan
tempat ibadah masuk ke dalam contoh fasilitas umum, tapi ternyata
tidak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa sekolah,
rumah sakit, dan tempat ibadah masuk ke dalam fasilitas sosial.
Mungkin lebih ringkasnya fasilitas umum adalah fasilitas yang
disediakan untuk memudahkan masyarakat dalam menjalani aktifitas
sehari-hari. Sedangkan fasilitas sosial adalah fasilitas yang
disediakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya tempat
ibadah dan sarana pendidikan.
Awalnya saya ingin membahas masalah
pendidikan juga berhubung pendidikan adalah hal yang sangat krusial
dalam pembangunan suatu bangsa, tapi niat itu saya urungkan setelah
tahu bahwa masalah pendidikan, dalam hal ini, sekolah, tidak termasuk
dalam fasilitas umum.
Jalan rusak di Kecamatan Curug |
Ketika saya tinggal di Kabupaten
Tangerang, saya sempat ketawa sekaligus tersenyum miris melihat
keadaan salah satu ruas jalan di Kecamatan Curug yang sangat
memprihatinkan. Kondisi jalan berlubang di sani-sini bahkan hampir
seluruh badan jalan berlubang. Kondisi ini jelas membahayakan bagi
pengendara kendaraan. Seorang sopir angkot, pernah berkelakar jika
ibu hamil naik angkot dan lewat jalan ini, pasti melahirkan di jalan
saking kerasnya guncangan. Saya yang kebetulan naik angkot ini
mengamini dalam hati. Melihat fasilitas umum yang memprihatinkan,
pemerintah juga di nilai kurang responsif. Bayangkan, hampir sekian
lama masyarakat harus menderita dengan kondisi jalan yang rusak tanpa
penanganan yang serius dari pemerintah setempat. Saking kesalnya,
warga sampai membuat anekdot di jalan yang berlubang dengan memasang
papan bertuliskan kolam lele berdasi. Miris. Setelah saya pindah ke
Tangerang Selatan pun, keadaan tak jauh beda.
nugrahadadan.wordpress.com |
Selain jalan, sarana transfortasi lain
yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah angkutan umum. Kondisi
angkutan umum di Indonesia semrawut dan tak sedikit memprihatinkan.
Baik itu menyangkut personil armada, kondisi fisik kendaraan, sampai
teknik mengendara si pengemudi yang sembrono. Beberapa waktu lalu
kita sempat di hebohkan dengan maraknya kecelakaan akibat faktor
kelalaian pengemudi dan kondisi kendaraan yang rusak. Selain
itu tempat-tempat pemberhentian kendaraan seperti stasiun dan
terminal bis, kondisinya tak jauh beda. Tempatnya kotor dan fasilitas
tempat tunggunya pun tak memadai. Hingga para penumpang yang menunggu
bis atau kereta harus rela berdiri dan berdesak-desakan. Fasilitas umum yang lain seperti
jembatan yang merupakan
akses untuk menghubungkan suatu daerah dengan daerah lain pun, kerap
kali diberitakan rusak parah seperti jembatan James Bond di Garut.
Lantas seperti apa keadaan fasilitas
umum untuk para penyandang disabilitas?
Dengan melihat kondisi fasilitas umum
yang saya sebutkan di atas, rasanya kita semua sudah tahu seperti apa
keadaan fasilitas umum untuk penyandang disabilitas. Sangat buruk
bahkan di tempat saya tinggal nyaris tak ada. Langkah yang diambil Kartunet dengan mengusung tema Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas dan didukung oleh XL Axiata, saya
cungi jempol. Karena apa? Karena Kampanye ini, sedikit banyak
memberikan pengaruh yang positif terhadap perbaikan fasilitas umum
khususnya untuk penyandang disabilitas. Untuk masyarakat yang bukan
penyandang disabilitas pun, fasilitas umum kurang memadai, apalagi
bagi penyandang disabilitas. Angkutan umum, jalan, halte, stasiun,
semua fasilitas yang saya temui, tak ada yang menyediakan space
khusus untuk penyandang disabilitas.
Perlu kita fahami bahwa setiap orang
yang tinggal di Indonesia berhak mendapat pelayan publik yang baik
termasuk para penyandang disabilitas. Jangan karena mereka berbeda,
mereka lantas kurang diperhatikan. Faktor ketidakperhatian pemerintah
ini yang menurut saya, salah satunya menjadi penyebab para penyandang
disabilitas di Indonesia kurang bisa mengembangkan diri dan
kreatifitas mereka. Lah, bagaimana mau berkembang jika untuk pergi ke sekolah saja susah, misalkan? Akibatnya, para penyandang disabilitas semakin terpuruk.
Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas yang
dilakukan kartunet dan XL Axiata, tampaknya menjadi angin segar pagi
penyandang disabilitas. Tanpa adanya bantuan dari pemerintah dan
semua elemen masyarakat, saya bisa bayangkan bagaimana sulitnya
seorang penyandang disabilitas menjalani aktifitasnya. Ibaratnya saya
adalah seseorang yang tuna daksa, maka tak ada kesempatan bagi saya
untuk pergi keluar rumah sendiri dengan menggunakan jasa KRL, atau
bis. Saya ingat, dulu saya sempat menangis ketika hendak pergi ke
sekolah karena di tengah jalan, saya menjumpai seorang kakek
penyandang disabilitas yang sangat kesusahan ketika menaiki angkot.
Kakek itu seorang diri dan tak ada yang menolongnya. Kakinya hanya
sampai setengah paha. Bayangkan betapa susahnya dia mencapai pintu
angkot yang tinggi.
Saya harap, kampanye aksesibilitas ini
bisa memberikan hasil yang sungguh luar biasa bagi saudara-saudara
kita penyandang disabilitas. Hingga ke
depannya tak ada lagi yang menghambat mereka untuk berprestasi.
Jangan salah, banyak kan, para penyandang disabilitas yang justru
lebih berprestasi dari orang normal?
wuussshhh semoga masuk ke google search yaa, Nak :p
BalasHapussemoga.... ^_^
BalasHapusyah begitulah mungkin bukan hanya disana saja yah teh. beruntungnya klo dibantu dan si penyandang cacat bisa tenang pula karna jalananpun bagus. tapi sebaliknya, setujulah. MOga menang.
saya cari ide dulu. ada gak yah?
^_^ klo enggak ya gak ikutan hehe, saya juga lagi kejar2an tulisan soalnya hehe.
mantep bunda siti :D ternyata blogger jga nyak :)
BalasHapussemoga nyeo ya bu... ^_^
BalasHapusAnnur : Yap, mungkin tulisan ini bisa menjadi bukti kecil kepedulian kita ka, :) untuk menang? rasaanyaaaa
BalasHapusmudah2an deh
Yudi : iya Om. hehhe :)
BalasHapusEksak : SEmoga Bang eksas *gigit bibir
Menang atau enggak, yang penting udah berusaha ya, Mbak. Tulisan itu dahsyat lho dampaknya ;)
BalasHapusTulisannya bagus
BalasHapusTerlalu sulit bagi kita untuk boleh melupakan saudara-saudara kita para pemilik disabilitas. Hanya kebodohan barangkali yang menciptakan rasa tega di dalam hati seseorang ketika ia tidak memiliki keinginan untuk setidaknya mendoakan agar para penyandang disabilitas mendapat aksesibilitas tanpa batas. Baca juga Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
BalasHapuspintu angkot yg tinggi merupakan salah satu kendala bagi disabilitas buat menikmati fasum ... dan banyak kasus lagi yg seperti ini
BalasHapusmiris juga sob kalau untuk penyandang disabilitas harus kesulitan dalam menikmati layanan yg dibuat bagi mereka.. sperti tingginya pintu angkot diatas
BalasHapussemoga dengan lomba Kartunet kampanye aksesibilitas tanpa batas ini bisa membuka mata para aparatur pemerintahan dan masyarakat luas... Aminn
BalasHapusAksesibilitas tanpa batas untuk kaum disabilitas perlu kita kita perjuangkan karena mereka layak mendapatkannya...
BalasHapusmba della : siip mba, itu juga yang menjadi motivasi buat saya ^^
BalasHapus@all : terimakasih sudah berkunjung ^^
semoga ke depannya kita menjadi manusia yang lebih peka
Salam. terima kasih untuk tulisan yang menginspirasi ini. terutama informasi tentang perbedaan fasilitas umum dan sosial. sangat membantu. Menrik juga bagaimana kegagalan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur dan kebutuhan dasar rakyatnya menjadi soal banyak orang, termasuk penyandang disabilitas, yang tidak dapat mandiri.
BalasHapus