Tahun
ini si sulung a.k.a teh Khoir sudah genap 5 tahun. Di tahun ini pula,
dia mulai banyak mengajukan pertanyaan yang bikin umminya kewalahan.
Anak usia 5 tahun, akalnya memang belum sempurna. Namun mereka sudah
mulai bisa berfikir dengan mengaitkan kejadian yang di inderanya
dengan pemahaman yang dia miliki.
Pada
postingan “ketika Si Kecil Bertanya” ini saya ingin berbagi
pengalaman terkait pertanyaan-pertanyaan si kecil. Siapa tahu
diperlukan oleh para ibu yang mendapat pertanyaan serupa dari buah hatinya.
Sebelum
teh Khoir menanyakan hal ini, saya sudah menjelaskan tentang Allah
sebagai Al Khalik dan Al Mudabir. Segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini termasuk kita -manusia- Allahlah yang menciptakan dan
mengaturnya.
Kemudian
suatu hari dia bertanya,
“Mi,
kalau fuzzle ciptaan siapa? Allah ya?”
“Fuzzle
mainan teteh?” saya meyakinkan.
Dia
mengangguk.“Kata Neng Intan mah, fuzzle teh bikinan manusia. Kan
kata ummi juga semua ciptaan Allah!”
Saya
tersenyum kecut. Saya meyadari kesalahan saya yang tidak tuntas
menjelaskan tentang alam semesta kepadanya.
“Saur
ummi, sadayana ciptaan Allah!” Dia cemberut menyadari perkataan
temannya lah yang benar.
“Tidak
semuanya ciptaan Allah, Teh. Tapi ada barang-barang yang buatan manusia.
Seperti fuzzle, hp, lemari, mobil. Tapi, manusia bisa membuat
barang-barang itu teh karena diberi akal dan kemampuan oleh Allah.
Kalau bukan karena Allah mah, ya nggak bakal bisa.”
Mendengar
penjelasan saya, dia tersenyum kemudian kembali menemui temannya
untuk menjelaskan apa yang saya jelaskan.
Jadi
intinya, ketika kita menjelaskan sesuatu kepada anak, jangan
setengah-setengah. Takutnya, yang setengahnya lagi dia tafsirkan
dengan cara berfikirnya yang masih belum sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming