gambar dari google |
Saat ini rakyat Indonesia tengah berduka atas musibah gempa yang
terjadi di lombok, NTB. Gempa 7 SR yang terjadi minggu malam, 5
Agustus 2018 meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga setempat.
Gempa yang berpotensi tsunami ini membuat panik warga dan wisatawan
yang berada di Bumi Seribu masjid itu. Korban tewas akibat gempa
Lombok mencapai 381 orang, dan jumlah pengungsi diperkirakan ribuan
jiwa. Sementara ruas jalan dan bangunan-bangunan di Lombok rusak
parah.
Data BMKG mencatat hingga kamis pagi terjadi 344 gempa susulan skala
kecil di lombok. Bahkan kamis siang terjadi lagi gempa susulan yang
cukup besar, 6,2 SR. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Kasbani, mengatakan banyaknya kelompok sesar di busur Flores, di
sekitar kawasan Lombok, NTB, menyebabkan gempa Lombok tidak langsung
berhenti. Gempa di Lombok berada dalam zona Flores Back Arc Thrust.
Zona subduksi atau Thurst memanjang di utara Pulau Lombok hingga
Flores. Karena lokasi pulau Lombok relatif dekat dengan zona subduksi
busur Flores, pulau ini masuk kategori rawan gempa bumi menengah
dalam peta Kerawanan Bancana Gempa Bumi.
Faktor geografis memiliki andil yang besar dalam potensi bencana
gempa bumi di suatu wilayah. Namun, ada faktor lain yang juga turut
andil dalam bencana ini, yaitu kelalaian manusia. Allah SWT
berfirman, “ Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka
disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” TQS. Asy-Syuraa : 30
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar). ” TQS Ar Ruum 41
Sebagai seorang mu’min kita harus menyadari bahwa setiap musibah
yang menimpa manusia adalah bentuk kekuasaan Allah. Allah menimpakan
gempa bumi sebagai ujian bagian kaum beriman dan sekaligus peringatan
akan kemaksiatan yang dilakukan manusia.
Suatu kali terjadi gempa bumi di Madinah. Rasulullah Saw lalu
meletakkan kedua tanggannya di atas tanah dan berkata, “Tenanglah,
belum datang saatnya bagimu.” lalu Nabi Saw menoleh ke arah para
sahabat dan berkata, “Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka
jawablah.”
Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Al Jawab Al Kafy mengungkapkan, “Dan
terkadang Allah menggetarkan bumi dengan guncangan yang dahsyat,
menimbulkan rasa takut, khusyuk, rasa ingin kembali dan tunduk kepada
Allah, serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruan
manusia. Di kalangan Salaf, jika terjadi gempa bumi mereka berkata,
Sesungguhnya Tuhan sedang menegur kalian.”
Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran, bahwasanya Allah tengah
menegur kita lewat gempa bumi yang terjadi di Lombok. Sudah
sepatutnya kita bermuhasabah dan segera bertaubat untuk mendapat
keridhaan Allah atas negeri kita.
Banyak kemaksiatan yang terjadi di negeri ini. Hukum-hukum islam
banyak yang dicampakkan. Islam hanya diterapkan dalam tataran
individu dan dalam skala ibadah ritual saja, sementara dalam aspek
kehidupan lain, seperti politik, sosial, ekonomi dan pendidikan,
islam dicampakkan. Di Negeri ini LGBT dilindungi, miras dilegalkan,
narkoba merajalela, jilbab dicekal, dan zina dibiarkan. Para penguasa
pun semakin dzalim terhadap rakyatnya. Dalam memerintah mereka tak
mengindahkan hukum Allah dan ancaman Allah pada pemimpin yang Dzalim.
Dalam membuat kebijakan penguasa lebih sering memihak kepada pemilik
modal atau asing dibandingkan memihak kepada rakyat. Akibatnya rakyat
semakin jauh dari kata sejahtera. Kesenjangan hidup semakin terasa.
Belum lagi degradasi moral yang terus-terusan terjadi.
Ditambah lagi penguasa saat ini sangat refresif terhadap umat islam
dan simbol-simbol islam. Segala hal yang berbau islam dianggap
sebagai ancaman. Hingga ulama pun harus disertifikasi, islam pun
harus islam nusantara. Seolah-olah ada perbedaan yang mendasar antara
islam nusantara dan islam. Padahal islam adalah rahmatan Lil ‘alamin.
Jika islam diterapkan secara sempurna maka kesejahteraan akan
dirasakan oleh umat manusia.
Firman Allah “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman, pasti
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi....”
Al A’raf 96.
Semoga menjadi renungan utk kita semua.
BalasHapusAaamiin
Hapus