Pasca debat capres putaran kedua, closing statement dari capres 01 menjadi viral di masyarakat. Beliau menyatakan bahwa ia tidak takut siapapun. Ia hanya takut pada Allah SWT. Tak pelak pernyataannya ini mengundang tanda tanya besar. Benarkah apa yang dikatakannya?
Seseorang yang takut kepada Allah atau Taqwa, menurut Imam Abu Laits as
Samarqandi, memiliki 7 ciri. Pertama, lisannya tidak berkata bohong dan
gunjing. Kedua, tidak masuk ke perutnya kecuali makanan yang halal dan
baik. Ketiga, pandangannya tidak digunakan untuk melihat sesuatu yang
tidak baik. Keempat, tangannya tidak digunakan untuk yang diharamkan.
Kelima, kaki dan langkahnya digunakan untuk sesuatu yang baik dan bukan
untuk maksiat. Keenam, hatinya tidak dipenuhi rasa kebencian dan
permusuhan. Ketujuh, taat kepada Allah dengan penuh keikhlasan, bukan
untuk riya'.
Sebagai seorang muslim, kita memahami bahwa ketaqwaan tidak cukup ditunjukkan oleh lisan. Namun perlu dibuktikan dengan perbuatan. Jika kaitannya dengan seorang pemimpin, maka ketaqwaan nya akan tercermin dari setiap perkataan, perbuatan, serta kebijakan-kebijakan yang dia keluarkan untuk mengurus rakyatnya.
Kebijakan seorang pemimpin yang taqwa merupakan refleksi dari ketakutannya pada Sang Khalik. Karena itu kebijakannya tidak akan keluar dari apa yang telah digariskan Al Qur'an dan Sunnah. Jika Allah mengharamkan LGBT maka pemimpin yang taqwa akan membuat sebuah hukum sebagai pencegah dan sanksi bagi kaum L8BT. Bukan malah mrmbahas Undang-undang yang akan melegalkan tindakan mereka. Atau jika Rasulullah dalam sebuah haditnya mengatakan bahwa "Kaum muslim berserikat atas tiga hal, air, api, dan padang rumput", maka pemimpin yang taqwa akan melarang penguasaan swasta bahkan asing atas SDA di Indonesia.
Intinya, pemimpin yang takut pada Allah, tidak akan takut pada penerapan syariat Islam secara sempurna.
Jadi, apakah pemimpin kita sudah bertaqwa?
Wallahu A'lam bi Showab
Sebagai seorang muslim, kita memahami bahwa ketaqwaan tidak cukup ditunjukkan oleh lisan. Namun perlu dibuktikan dengan perbuatan. Jika kaitannya dengan seorang pemimpin, maka ketaqwaan nya akan tercermin dari setiap perkataan, perbuatan, serta kebijakan-kebijakan yang dia keluarkan untuk mengurus rakyatnya.
Kebijakan seorang pemimpin yang taqwa merupakan refleksi dari ketakutannya pada Sang Khalik. Karena itu kebijakannya tidak akan keluar dari apa yang telah digariskan Al Qur'an dan Sunnah. Jika Allah mengharamkan LGBT maka pemimpin yang taqwa akan membuat sebuah hukum sebagai pencegah dan sanksi bagi kaum L8BT. Bukan malah mrmbahas Undang-undang yang akan melegalkan tindakan mereka. Atau jika Rasulullah dalam sebuah haditnya mengatakan bahwa "Kaum muslim berserikat atas tiga hal, air, api, dan padang rumput", maka pemimpin yang taqwa akan melarang penguasaan swasta bahkan asing atas SDA di Indonesia.
Intinya, pemimpin yang takut pada Allah, tidak akan takut pada penerapan syariat Islam secara sempurna.
Jadi, apakah pemimpin kita sudah bertaqwa?
Wallahu A'lam bi Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming