Lalu apa romantis bagi saya?
Bagi saya banyak hal yang bisa dikategorikan romantis bahkan hal-hal sederhana.
Setelah menikah saya diboyong suami ke Tangerang. Tak ada alasan bagi saya untuk menolak. Sebagai seorang istri sudah kewajiban saya untuk manut pada suami. Selama dua bulan kami tinggal di rumah kontrakan yang hanya satu petak alias satu ruangan. Kamar mandi pun ada di luar. Dipakai bersama-sama dengan kontraktor lain. Ada keinginan untuk pindah. Tapi mencari rumah kontrakan yang nyaman tidak semudah yang dibayangkan. Selain itu, karena baru menikah kami belum punya banyak barang (alat-alat rumah tangga) sebagai pengisi rumah. Tapi siapa sangka, dari keadaan ini kami bisa menciptakan hal-hal yang romantis.
credit |
1. Karena rumah kontrakan hanya satu ruangan, setiap ada di rumah kami selalu bersama-sama. Tak ada dalam kamus kami "terpisahkan oleh ruang". Kami menikmatinya. Keadaan ini membuat kami semakin sering berkomunikasi dan belajar memahami satu sama lain. Romantis kan?
2. Seperti yang saya katakan di atas, kamar mandi di kontrakan kami mira (milik rame-rame). Lebih parahnya lagi, semua yang tinggal di sini adalah bujang lanang semua. Hal ini membuat saya takut untuk mandi sendiri. Bagaimana kalau saya diintip? bagaimana kalau saya direkam pas mandi? Hiiiy
Pada akhirnya, sebelum berani mandi sendiri, saya selalu ditemani suami ketika mandi.
Siapa yang setuju ini romantis? *ditimpuk uang segepok
Romantis tahu. Saya mandi dan suami menunggu di luar itu sesuatu banget. Hal ini menunjukkan bahwa dia memang menyayangi saya.
3. Kita selalu makan sepiring berdua dan minum di gelas yang sama. Awalnya bukan untuk romantis-romantisan, tapi karena piring di rumah hanya ada 3 dan gelas hanya ada 2. Jadi untuk menghemat cucian juga, kami mensiasatinya dengan makan sepiring berdua. Hal ini sudah tentu romantis kan?
4. Saya bersyukur, karena rumah kontrakan kami dekat dengan masjid. Alhamdulillah, suami selalu berusaha untuk mendirikan raka'atnya di masjid. Jadi, hal romantis adalah ketika saya mencium tangan suami yang baru pulang dari masjid kemudian dia mencium ubun-ubun saya.
Hal-hal romantis bisa kita ciptakan dalam keadaan apa pun. Tak perlu mahal-mahal, tak perlu susah-susah. Bahkan saling menghadiahi senyuman sudah sangat romantis. Romatis lahir dari ketulusan hati bukan dari kepura-puraan. :))
Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine
Sebagai penutup, saya mendoakan semoga Mbak Uniek dan Suami bisa terus romantis meskipun rambut telah memutih ^.^
duh romantisnya kelewat batas :P
BalasHapusbenar ya mbak harus ditemani mau ndak mau. dan tetp pakai baju basahan mba, soalnya aku pernah dengar kasus yang gak baik.
ya semoga ada jalan keluar terbaik nantinya.
iya, ka. mau ga mau pokoknya harus.
HapusAlhamdulillah sekarang sudah pindah ke tempat yang lebih baik
Kata om mario teguh.. Tinggal d kontrakan itu semua jd strategis ke toilet balik kanan, dapur balik kiri, nonton bs sambil masaka..hehe dan yg paling penting tdk terpisah jauh2..
BalasHapusbetul sekali mba :P
Hapusenaknya lagi ga perlu cape2 bersihin rumah.
Aih... sungguh romantis. Beneran :)
BalasHapusaamiin. terimakasih mba :))
HapusRomantiiiiis .. setuju sama mbak Santi ^__^
BalasHapusSemoga romantis sampai nanti ya Bun
HapusHei! Aisy di Tangerang mana? Biar gue bisa ngeliat langsung keromantisan Aisy ama suami. Kebetulan gue ada di Tangerang juga, tepatnya di Duta Bandara Permai, Jatimulya, Kosambi.
BalasHapusOya, sukse ea buat GA-nya ... :-)
Aisy di Tangsel sekarang Bang. Kalau Kosambi itu di Kabupatennya kan?
Hapusdulu Aisy tinggal di Curug.
tapi dilarang ngintip lo, Bang
Romance adalah istilah yang digambarkan sebagai perasaan menyenangkan kegembiraan dan bertanya-tanya terkait dengan cinta. hehe
BalasHapus