1 Januari 2016

Merayakan Tahun Baru Masehi : Tasyabbuh

credit
  Tadi malam begitu meriah. Langit yang biasanya gulita berubah menjadi semarak dengan kembang api berbagai warna dan bentuk. Malam yang biasanya sunyi pun berubah menjadi hingar bingar dengan suara terompet dan petasan yang tiada habisnya. Yah, merayakan tahun baru sudah menjadi hal biasa di masyarakat. Setiap lapisan masyarakat seolah tak ingin melewatkan pergantian malam tahun baru begitu saja. Perayaan dibuat semeriah mungkin. Mulai dari pesta kembang api, konser musik, parade, hingga tak jarang dirayakan dengan perbuatan maksiat.

Merayakan tahun baru, selain merupakan hal yang sifatnya hura-hura dan penuh maksiat, hal ini juga merupakan tasyabbuh. Tasyabbuh memiliki arti menyerupai atau mencontoh. Definisi dari Al-Imam Asy Syafi'I Rohimahullah, bahwasannya "Tasyabbuh adalah ungkapan yang menunjukkan upaya manusia untuk menyerupakan dirinya dengan sesuatu yang diinginkan dirinya serupa dengannya dalam hal tingkah laku . pakaian . atau sifat-sifatnya , Jadi tasyabbuh adalah ungkapan tentang tingkah yang dibuat-buat yang diinginkan dan dilakukanya.

Kenapa merayakan tahun baru termasuk tasyabbuh?