13 Juli 2017

Ketika Si Kecil Bertanya (Part 1)


Tahun ini si sulung a.k.a teh Khoir sudah genap 5 tahun. Di tahun ini pula, dia mulai banyak mengajukan pertanyaan yang bikin umminya kewalahan. Anak usia 5 tahun, akalnya memang belum sempurna. Namun mereka sudah mulai bisa berfikir dengan mengaitkan kejadian yang di inderanya dengan pemahaman yang dia miliki.

Pada postingan “ketika Si Kecil Bertanya” ini saya ingin berbagi pengalaman terkait pertanyaan-pertanyaan si kecil. Siapa tahu diperlukan oleh para ibu yang mendapat pertanyaan serupa dari buah hatinya.

Sebelum teh Khoir menanyakan hal ini, saya sudah menjelaskan tentang Allah sebagai Al Khalik dan Al Mudabir. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini termasuk kita -manusia- Allahlah yang menciptakan dan mengaturnya.

Kemudian suatu hari dia bertanya,
“Mi, kalau fuzzle ciptaan siapa? Allah ya?”
“Fuzzle mainan teteh?” saya meyakinkan.
Dia mengangguk.“Kata Neng Intan mah, fuzzle teh bikinan manusia. Kan kata ummi juga semua ciptaan Allah!”
Saya tersenyum kecut. Saya meyadari kesalahan saya yang tidak tuntas menjelaskan tentang alam semesta kepadanya.

10 Juli 2017

Siapa Yang Pantas Kita Idolakan?


credit

Postingan ini sebenarnya bentuk reaksi saya yang telat akan hari patah hati akhwat nasional hari jumat yang lalu. Wessh... seberapa ngehits kah Muzammil hingga para akhwat membuat gerakan massal? Ah, kayak sendirinya nggak ngefans? Lol

Semenjak Muzammil terkenal karena menjadi imam muda dan suaranya yang merdu ketika membaca Al quran, saya termasuk yang mengidolakannya. Hihihi. Saya sampai nyari-nyari linknya di youtube dan bela-belain buat download. Tapi sueerrr, saya hanya suka suaranya yang bikin meelting dan merinding. Selebihnya tidak. Nanti dipecat jadi istri sama Pak Suami. Selain itu, kehadiran Muzammil menjadi angin segar bagi kaum muda yang saat ini kekurangan sosok panutan.

Sosok Muzammil yang soleh pasti membuat banyak akhwat mengidolakannya dan tak sedikit yang mengharapkannya. Pengalaman. Dulu sebelum menikah saya juga sempat mengidolakan seseorang, sebut saja Mr. S. Dia seorang penulis buku, motivator, dan pengusaha muda. Siapa yang tak suka? Kemudian ketika tersiar kabar pernikahannya, saya sempat limbung dan nelongso. Ya Allah. Tapi kemudian saya sadar, kalau harapan saya pada Mr. S adalah sebuah kekonyolan dan angan-angan belaka. Betapa tidak? Kenal pun nggak! Usaha untuk minta dinikahi pun nggak! Ya jangan harap.

Dari kejadian-kejadian ini seharusnya kita, khususnya para muslimah, bisa mengambil banyak pelajaran. Terkait dengan idola, entah itu terkait dengan siapa yang kita idolakan atau seperti apa sikap kita pada sosok yang kita idolakan, islam memiliki rambu-rambunya sendiri.