18 Maret 2015

Kilau Pesona Batu Akik

  
 Satu setengah tahun te rakhir ini, masyarakat indonesia terserang demam batu akik. Hebatnya, demam batu akik ini menjangkiti setiap kalangan di seluruh daerah, dari mulai presiden, pejabat hingga rakyat biasa. Banyak masyarakat berbondong-bondong membeli batu akik dan tak sedikit pula dari mereka yang beralih profesi menjadi pengrajin atau penjual batu akik.

    Sebagian kalangan menilai, fenomena batu akik ini sama seperti fenomena bunga anthorium atau gelombang cinta dan fenomena ikan louhan yang booming beberapa tahun lalu. Para pakar ilmu financial psychology menyebut fenomena itu sebagai “financial mania”. Sekeping fenomena yang bisa membuat kita semua tenggelam dalam “kebodohan kolekfif”. Para ahli ilmu financial psychology atau financial behavior menyebut fenomena financial mania itu dengan istilah “irrational exuberance”. Irrational exuberance adalah saat ribuan atau bahkan jutaan orang berbondong-bondong membeli sesuatu karena dorongan emosi kolektif yang acap tidak rasional.

    Dalam ilmu ekonomi, fenomena batu akik ini disebut-sebut sebagai jebakan monkey business. Monkey business adalah sebuah permainan yang diawali satu atau beberapa pihak pemodal besar yang mendesain agar suatu komoditas bernilai tertentu. Perlahan namun pasti, komoditas tersebut bakal mempunyai nilai yang terus bertambah, kendati komoditas itu tidak memiliki manfaat yang jelas serta ilmiah. Kemudian, dengan suatu cara, para pemodal akan mendapat keuntungan karena telah menyusun skenario. Ketika barang itu mencapai puncak booming, mereka melepas stok yang disiapkan sejak lama. Setelah itu, karena terlalu banyak suplai di pasaran dan permintaan yang tidak sebanding, perlahan harga barang tersebut otomatis turun mengikuti mekanisme pasar mencari harga yang wajar.


Bagaimana pandangan islam terhadap fenomena batu akik ini?

    Boomingnya batu akik tidak terlepas dari sifat manusia yang mudah latah. Mudah meniru atau mengikuti kebiasaan di masyarakat yang sedang tng-tren. Parahnya, kebiasaan  ikut-ikutan ini seringnya tidak diikuti dengan perhitungan baik-buruk atau halal-haram.

    Dalam hal batu akik,, islam sendiri tidak mengharamkan laki-laki atau perempuan untuk memakai cincin. Selama tidak ada dalil yang mengharamkan, makan hukum asal sebuah perbuatan adalah mubah. Hanya saja, untuk laki-laki haram hukumnya memakai cincin emas.

    Diriwayatkan dari al-Barra' bin Azib radhiyallohu'anhuia berkata, "Nabi sholallohu 'alaihi wasallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dengan tujuh perkara. Beliau menyuruh kami untuk mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, membenarkan sumpah, menjawab salam dan mengucapkan tasymit atas orang-orang bersin. Beliau melarang kami memakai bejana perak, cincin emas, kain sutra, sutra dibaaj, kain qasy dan kain istibraq," (HR Bukhari [1239] dan Muslim [2066]).

    Cincin batu akik akan menjadi haram ketika kita mempercayai bahwa cincin itu mempunyai kekuatan atau khasiat tertentu. Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa batu akik memiliki sebuah khasiat tertentu. Hal ini tentu saja bisa dikategorikan musyrik jika kemudian seseorang menjadikan batu akik sesembahan karena percaya batu akik tersebut mengandung unsur magis.

    Memakai batu akik dan membelinya sah-sah saja. Atau ketika batu akik dijadikan sumber penghasilan itu diperbolehkan. Hanya saja, dewasa ini banyak masyarakat yang cenderung berlebihan. Mengoleksinya, membelinya dengan harga jutaan sampai memakai cincin di semua jari. Islam tidak menyukai hal-hal yang berlebihan. Terlebih islam mengajarkan untuk tidak  menimbun harta.

“…Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak ini dalam neraka jahanam, lalu di bakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka, (lalu dikatakan) pada mereka: ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu’
.” (QS. At- Taubah [9]: 34-35).

    Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Menyukai batu akik sah-sah saja. Asal kecintaan kita pada akik tak membuat kita lupa diri. Kita harus bisa membedakan mana kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
   
SITI AISYAH

1 komentar:

  1. fenomena batuk akik dan benda pusaka, cara ini terbukti efektif untuk melihat kekuatan energi didalamnya

    http://pelatihanintienergi.com/pelatihan-master-inti-energi.php

    085 777 269 266 / 0812 8202 7639

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming