1 Januari 2016

Merayakan Tahun Baru Masehi : Tasyabbuh

credit
  Tadi malam begitu meriah. Langit yang biasanya gulita berubah menjadi semarak dengan kembang api berbagai warna dan bentuk. Malam yang biasanya sunyi pun berubah menjadi hingar bingar dengan suara terompet dan petasan yang tiada habisnya. Yah, merayakan tahun baru sudah menjadi hal biasa di masyarakat. Setiap lapisan masyarakat seolah tak ingin melewatkan pergantian malam tahun baru begitu saja. Perayaan dibuat semeriah mungkin. Mulai dari pesta kembang api, konser musik, parade, hingga tak jarang dirayakan dengan perbuatan maksiat.

Merayakan tahun baru, selain merupakan hal yang sifatnya hura-hura dan penuh maksiat, hal ini juga merupakan tasyabbuh. Tasyabbuh memiliki arti menyerupai atau mencontoh. Definisi dari Al-Imam Asy Syafi'I Rohimahullah, bahwasannya "Tasyabbuh adalah ungkapan yang menunjukkan upaya manusia untuk menyerupakan dirinya dengan sesuatu yang diinginkan dirinya serupa dengannya dalam hal tingkah laku . pakaian . atau sifat-sifatnya , Jadi tasyabbuh adalah ungkapan tentang tingkah yang dibuat-buat yang diinginkan dan dilakukanya.

Kenapa merayakan tahun baru termasuk tasyabbuh?

Awal muasal tahun baru 1 Januari adalah dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 21-22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6 hari kemudian.

Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember sampai tanggal 1-5 Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru). Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru. Sumber : felixsiauw.com

Karena itu, sebagai seorang muslim haram hukumnya mengikuti perayaan tahun baru. Perayaan tahun baru yang sarat dengan gaya hidup hedonis jelas bukan berasal dari islam. Umat islam memiliki penanggalan tersendiri yaitu hijriyah. Penanggalan ini menjadikan rotasi bulan terhadap bumi sebagai patokannya. Karena itu, Meski saat ini penanggalan masehi dijadikan patokan sebagai penanggalan internasional, hal ini tak lantas menjadi pelegalan bagi kita, khususnya kaum muslim untuk ikut merayakan pergantian tahunnya.

Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum . maka dia termasuk darinya.”

Wallahua'lam.


5 komentar:

  1. "Merayakan tahun baru, selain merupakan hal yang sifatnya hura-hura dan penuh maksiat..."
    -----------------------------------------------------------------------
    Jangan salahkan tahun barunya, tapi salahkan pelakunya. Tahun baru tdk serta merta membuat orang berbuat maksiat...orang lah yang memanfaatkan momen itu.
    Lagipula Apakah anda yakin pula kalo tahun baru agama tertentu tdk bakal ada maksiat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah kalimat yang saya tulis terkesan menyalahkan tahun baru?
      yang pantas menjadi tersalah memang subjek bukan objek. perayaan apapun akan menjadi salah jika dirayakan dengan hal-hal yang menyalahi syariat

      Hapus
  2. Gak pernah merayakan tahun baru. Cuma suka aja liat kembang api. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mba Nisa, saya pun tak pernah merayakan tahun baru. :))

      Hapus
  3. kalo saya merayakan tahun barunya di rumah ajah sambil liatin kembang api he

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming