14 Maret 2017

Memperbaiki Akhlak Setiap Muslim

credit

Islam adalah agama yang sempurna. Ia tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan penciptanya, namun mengatur juga hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan dirinya sendiri. Untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik, islam mengaturnya dalam perkara akidah dan ibadah. Sedangkan untuk hubungan manusia dengan sesamanya, islam mengaturnya dalam perkara mu’amalat dan uqubat. Perkara pakaian, makanan, dan akhlak adalah aturan islam untuk hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Karena itulah, agama kita bernama islam (yang berarti selamat). Karena ketika setiap muslim melaksanakan aturan-aturan islam dengan sempurna, maka manusia akan selamat dunia dan akhirat.

Berbicara masalah akhlak, akhlak adalah sesuatu yang sangat penting bagi setiap muslim. Jika diibaratkan sebuah pohon, maka akhlak adalah buahnya. Ketika kita mengingankan buah yang bagus, maka pohon tersebut haruslah memiki akar, batang, dan daun yang bagus pula. Karena sebuah pohon mustahil akan berbuah dengan baik jika bagian pohon yang lainnya jelek. Begitu pula seorang muslim, dia akan memiliki akhlak yang mulia manakala dia memiliki akidah yang kuat dan diterapkannya aturan islam dalam setiap sendi kehidupan.

Bisakah saat ini seorang muslim, khususnya muslimah memiliki akhlakul karimah?

Ideologi sekuler yaitu memisahkan agama dalam kehidupan, telah tumbuh subur di masyarakat. Islam seolah-olah hanya agama ritual yang mengatur hubungan manusia dengan penciptanya. Sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat bahkan bernegara, islam dipinggirkan.

Lihat saja, bagaimana kehidupan muslimah saat ini. Mereka lebih senang meniru kehidupan ala barat yang cenderung bebas dan meng-kuno-kan ajaran islam. Mereka bebas bergaul dengan lawan jenis, terlibat hubungan asmara yang tidak halal, tanpa malu membuka aurat, serta lebih sering melakukan perbuatan dan mengeluarkan perkataan yang sia-sia bahkan buruk. Mereka beragama islam, tapi tak tahu bagaimana cara islam mengatur kehidupan mereka.

Rasulullah Saw., bersabda,
“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
Yah, kita tentu sudah mempelajari sirah Nabi Muhammad Saw., beliau lahir di tengah masyarakat Arab jahiliyah yang jauh dari nilai-nilai moral bahkan agama. Setelah itu beliau diutus menjadi Nabi dan Rasul untuk menyempurnakan akhlak mereka. Dengan apa caranya? Yaitu dengan membina setiap orang dengan akidah islam kemudian menegakkan aturan islam di tengah-tengah masyarakat.

Ketika aturan islam tidak diterapkan di tengah-tengah masyarakat, maka sulit sekali setiap muslim terikat dengan aturan-aturan islam. Contoh kecil misalnya, seorang muslim dituntut untuk memiliki rasa malu. Namun saat ini dengan menjamurnya sosmed, para muslimah tak lagi malu memajang foto selfienya atau foto kemesraaan dengan suaminya. Tak malu pula untuk mengumbar aib dan mengeluh di sosmed.

Kesimpulannya, jika kita ingin diri kita sendiri dan seluruh umat muslim memiliki akhlakul karimah haruslah dimulai dari tataran individu kemudian masyarakat secara keseluruhan. Dalam tataran individu haruslah ada pembinaan yang intensif seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. Kepada para sahabatnya, agar tertanamnya akidah yang kuat pada setiap muslim. Setelah itu bersama-sama kita berjuang agar aturan islam kembali diterapkan, agar akidah setiap muslim bisa terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming