27. Sedikit kaget melihat
angka ini menari-nari pada kalender yang hampir habis. Detak waktu
memang terasa sangat cepat berlalu ketika kita melihat ke belakang.
Atau lebih tepatnya pada bentangan waktu yang kita sadari tidak akan
pernah kembali lagi. Hmm berbicara 2012, di tahun ini banyak sekali
kejadian yang merekat erat di memori kita, Dimulai dari kiamat
(versi suku maya) yang nggak jadi, rencana kenaikan BBM yang bikin
sewot, jatuhnya pesawat sukhoi, terkuaknya kasus wisma atlet, sampai
Jokowi yang terpilih jadi Gubernur Jakarta. Lah? Apa hubungannya
dengan saya coba? Hihii, ya ada dong, minimal kejadian-kejadian yang
saya sebutkan tadi cukup menguras pikiran saya sebagai warga negara
yang peduli dengan masa depan bangsa. *tsaaah.
Kalau berbicara masalah pribadi, tahun
2012 adalah tahun yang sangat berkesan setelah tahun 2011, tahun
dimana saya menikah. Tahun ini, saya terlahir kembali sebagai seorang
ibu. Seperti perkataan Rajenesh, the moment a child is born. The
mother is also born. She never existed before. The woman existed but
the mother never. A mother is something absoutely new. Yah,
menjadi ibu adalah suatu hal yang baru. Suatu keadaan dimana seorang
perempuan yang pada hakikatnya lemah, dituntut untuk menjadi penjaga,
pendidik, dan muara kasih sayang untuk anak-anaknya. Jelas ini bukan
hal yang mudah. Menyadari hal ini, tahun 2012 banyak saya lalui
dengan membaca buku dan artikel-artikel seputar menjaga kehamilan,
mempersiapkan kelahiran, sampai tentang pengasuhan anak. Semua ini
saya lakukan demi mewujudkan resolusi saya di tahun ini, belajar jadi
ibu yang sholehah.
Tak hanya itu, alhamdulillah di
tahun ini, plan saya untuk menuntaskan hapalan juz ke 30
terlaksana sudah. Nah, ketahuan deh, segede gini baru hapal juz 30
doang. Tahun-tahun sebelumnya saya juga membuat plan yang sama
untuk menghapal juz 30, tapi baru terlaksana sekarang. Mungkin karena
saya punya suntikan semangat dari si kecil yang waktu itu masih
senang menendang-nendang perut umminya. Saya dan suami punya
cita-cita agar kelak anak kami menjadi seorang hafidz. Anak macan tak
lahir dari ayam kan? Jadi saya bertekad untuk menghapal al-qur'an
agar nanti bisa menemani dan membimbing anak saya menghapal ayat
demi ayat firman-Nya.
Tahun ini, prestasi kepenulisan saya
juga lumayan meningkat. *ciieeee. Alhamdulillah. Dua kali saya
menjadi juara satu dalam sebuah kompetisi menulis. Dan berkat dunia
blog yang baru saya jelajahi di awal tahun 2012, saya mempunyai
tambahan tempat untuk belajar menulis lebih dalam lagi. Selain itu, 3
kali juga menang giveaway. Hihii. *semoga giveaway kali ini pun
menang ^^
Bulan Mei, si kecil lahir ke dunia.
Mulai saat itulah saya dituntut untuk mempraktekan teori-teori yang
telah saya pelajari. Dan hasilnya, lumayan. Ada beberapa hal yang
terealisasi, ada pula yang tidak. Pekerjaan rumah rangga, seperti
yang kita tahu adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya. Tiap hari
itu-itu saja yang dikerjakan. Muter-muter. Kondisi saya yang hidup
bertiga di perantauan dan jauh dari orangtua memang menuntut saya
untuk serba mandiri. Melakukan tugas yang bejibun hanya dengan
bantuan sang suami ketika dia sempat. Adakalanya dimana saya merasa
jenuh. Dan saat itulah terkadang si kecil yang jadi korban. Sempat
ketika merasa lelah, saya membiarkan si kecil main sendiri. Dan
hasilnya, dia terjun bebas dari atas ranjang. Astagfirullah,
kejadian ini menjadi titik balik bagi saya untuk lebih hati-hati lagi
menjaganya.
Berharap jadi lebih baik dari
sebelumnya, itulah inti dari harapan saya di tahun yang baru. Di
tahun ini untuk diri saya sendiri, saya ingin membiasakan diri
untuk memperbanyak amalan sunah dan baca buku-buku islami. Jujur,
setelah punya anak, ibadah saya keteteran bangeet, mau sholat, anak
nangis, mau baca buku, bukunya direbut. Mau nulis, anak rewel. Jadi
resolusi yang paling inti untuk diri saya sendiri adalah belajar
mengatur waktu dengan sebaik-baiknya agar ibadah, anak, suami,
menulis, dan kerjaan di rumah tak ada yang terlantar.
Untuk hobi menulis saya, saya
ingin membiasakan diri menulis setiap hari (Ini adalah rencana tahun
2012 yang gagal). Selain itu, saya juga ingin lebih banyak orang yang
membaca tulisan saya. Hmmm, berharap juga, tahun ini tulisan saya ada
yang tembus media, menang kompetisi dan mudah-mudah saya bisa segera
memulai proyek menulis novel yang idenya sekian lama hanya mendekam
di kepala.
Untuk suami saya, saya ingin
belajar mencintainya dengan cara yang mulia. Tahun 2013, suami saya
berencana untuk resign dari kantornya. Setelah kurang lebih 9 bulan
bekerja di sana dengan rutinitas berangkat pagi pulang malam, suami
saya merasa ada yang kurang dari kehidupannya sekarang. Dia merasa
waktunya lebih banyak dia habiskan untuk mengejar dunia. Dia
menginginkan pekerjaan yang bisa membuat dunia dan akhiratnya
balance. Suatu pekerjaan yang membuatnya bisa tetap mencari
nafkah dan membuatnya bisa memenuhi kewajibannya yang lain sebagai
seorang muslim. Karena itulah, tahun depan suami saya berencana untuk
membuka usaha sendiri. Semoga saya bisa menemaninya dalam kondisi apa
pun.
Untuk anak saya,
karena tahun depan usianya genap 7 bulan, saya ingin lebih
hati-hati lagi menjaganya. Gerakannya sudah sangat cepat dan mulai
belajar merangkak. Oya, saya juga berencana untuk membuat menu MPASI
hariannya dengan metode BLW (Baby-Led Weaning, membiasakan anak untuk
makan sendiri dan makan makanan yang dia suka)setelah MPASI di 6
bulan usianya, dia hanya makan seadanya dan tidak terjadwal.
Untuk kedua orangtua saya,
sampai kapan pun saya ingin tetap menjadi gadis kecil di mata mereka.
Seorang gadis yang sangat membutuhkan kehangatan cinta dan
perlindungan mereka. Tahun depan, saya ingin lebih sering menelpon
orang tua atau sekedar menanyakan kabarnya lewat sms.
Terakhir, untuk saudara-saudara
saya, saya ingin menjadi saudara yang lebih baik untuk kalian.
Terkhusus untuk adik laki-laki saya, tahun depan saya ingin
membelikannya sebuah laptop. Semoga Allah memberikan rezeki-Nya.
Apa lagi yaa? Oya, semoga tahun depan
blog saya tambah banyak pengunjungnya. Heehe, sama seperti blognya Mba Mugniar yang sering saya kunjungi. Postingan-postingan di blognya
kebanyakan bercerita tentang kehidupan sehari-hari, namun, hebatnya
Mba Mugniar bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian itu. Postingan
tentang anak-anaknya juga memberi saya gambaran tentang bagaimana
menemani anak saya tumbuh nanti. Kalo Mba Windi, jujur saya belum
kenal. Berkunjung ke blognya pun baru ketika saya ingin melihat info
giveaway ini. *jujur amat yaaaa. Makanya, setelah giveaway ini,
semoga kita bisa menjadi teman yang baik ya, Mbae ^^. Saya lihat Mba
Windi bisa menjadi motivator saya untuk pantang menyerah mengikuti
lomba atau kontes menulis apa pun itu. Biar dapet tv. Hhehhhee.:)
Finally, Ada banyak hal di
dunia yang kita anggap baik, namun tidak bagi-Nya. Sama seperti
ketika kita membuat pencapaian-pencapaian selama satu tahun ke
depan. Kita boleh merencanakan apa pun, tapi kemampuan kita hanya
sampai pada ikhtiar, terwujud atau tidaknya itu menjadi rahasia Sang
Pencipta.
banyak banget ya resolusinya buat tahun baru...
BalasHapusJazakillah for follow mba, saya follow kembali ya :)
BalasHapusSalam kenal,
Athiah Sulthon
Aamiin. Semoga tercapai semua ya:)
BalasHapusAda anak bisa koq, ibadahnya meningkat. Sambil nyusuin sambil tadarus, pasti bisa habis banyak halaman tuh. Asyik pake Qur'an yang ukurannya bisa pas di telapak tangan :)
Ttg komen di blog saya:
HapusSetahu saya anggota IIDN ada di mana2 deh, termasuk di Tangerang. Coba saja browsing di facebook: Ibu-Ibu Doyan Nulis Interaktif atau IIDN Interaktif (pusat) dan IIDN Tangerang. Kalau gak ada, gabung dengan IIDN Jakarta saja :)
bagus banget resolusinya. menghapal Al-Qur'an, wah jadi malu saya pengen anak saya jadi hafiz juga tapi ibunya sendiri cuma muterin mp3 Surat yusuf tiap malem #tepok jidat.
BalasHapussemoga resolusinya tercapai di tahun ini ya mbaa, Makasi udah ikutan salam kenal ;)
resolusinya untuk org" terdekat :D
BalasHapussemoga terlaksana amin :D