Menjadi biasa karena biasa. Hah, apa
pula maksudnya kalimat pembuka ini? Hihi
dulu, saya pernah mereview buku Ust.
Felix yang berjudul, How to Master Your Habits dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara
membentuk sebuah keahlian dengan kebiasan. Be expert with habits.
Habits adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita
melakukannya tanpa berfikir. Habits adalah suatu aktivitas yang
dilakukan terus-menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia. Nah, namun parahnya kali ini saya menganggap hal yang
tak biasa menjadi biasa karena habits. Lihat di sini tentang curcol
saya yang nggak nyaman tinggal di lingkungan kontrakan yang notabene,
(sedikit) sekuler, entah itu cara berpakaian, bicara, dan gaya hidup
mereka.
Saya bergaul dengan mereka setiap
hari. Oke, katakanlah, habits saya adalah melihat bagaimana cara
mereka hidup. Dan hasilnya, setelah kurang lebih 4 bulan hidup dalam
lingkungan yang sama, saya yang mulanya risih, mulai merasa biasa.
Astagfirullah. Saat ini saya tak ngedumel lagi setiap kali suami
pulang kerja dan menceritakan betapa tak enaknya saya melihat ibu-ibu
di sini memakai tanktop dan celana hotpans. Yaa, meskipun
alhamdulillah saya tetap istiqomah dengan hijab saya, saya
merasa kebiasaan saya akan hal yang salah ini sungguh kesalahan yang
fatal. Bagaimana kita bisa menyadarkan seseorang ketika kita
menganggap apa yang dilakukan seseorang itu adalah hal yang lumrah?
Menyadari kenyataan pahit ini,
*cielaaa bahasanya. Saya coba berbenah lagi. Mungkin ada yang konslet
di otak saya ataukah ada yang lain. Dan ternyata, selain faktor ke
konsletan otak saya, pendapat Ust. Felix dalam bukunya ces plong
dalam kehidupan saya alias terjadi a.k.a menjadi kenyataan. Hihiii :)
Habitslah yang membuat saya menjadikan hal yang salah menjadi biasa.
Coba saja, setiap hari indera kita dicekoki dengan budaya-budaya
asing yang sangat bertolak belakang dengan islam. Meskipun awalnya
tak enak, tapi kalau setiap hari?
Saat ini, bisa kita lihat bagaimana
kaum kafir berusaha untuk menjatuhkan kaum muslim dengan perang
pemikirannya. Mereka sangat gencar mencekoki umat islam dengan budaya
mereka melalui food, fashion, and fun-nya. Hasilnya? Ketika ada
konser musik yang menampilkan perempuan dengan rok setengah paha, tak
ada yang protes lagi. Entah merasa biasa, entah bosen karena jarang
diindahkan. Sebaliknya, ketika ada laki-laki yang memakai celana di
atas mata kaki atau berjenggot langsung dicap teroris, dan kalau ada
perempuan pakai cadar, istrinya teroris tuuuh. Piye iki? Ko orang
muslim sendiri antipati terhadap identitasnya?
Well, sebelum makin ngaco, weak up yu,
ternyata ada banyak hal yang kita anggap reneh temeh, justru
berdampak besar pada kualitas keimanan kita.
Masih ingat hadits ini?
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu
'anhu, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ
بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ
الإِيمَانِ
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran,
hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu,
hendaklah dia merubah hal itu dengan lisannya. Apabila tidak mampu
lagi, hendaknya dia ingkari dengan hatinya dan inilah selemah-lemah
iman." (HR. Muslim no. 49)
Betul mba, duluuu bangett, perempuan keluar malam malam itu tabu, sekarang anak anak remaja perempuan keknya udah ga kenal lagi peraturan seperti itu. Begitu juga dengan penggunaan pakaian seksi, duluuu banget, pakaian seperti itu menunjukkan image buruk, sekarang malah kebalik, yang kayak gitu yang dibilang gaya. MasyaAllah,
BalasHapusSemoga kita tetep mengingkarinya ya mba, minimal dgn mendoakan mereka.
dulu pengaruhnya masih sedikit mba. sekarang kita sudah digempur dari arah mana saja.
Hapusaku sebagai laki-laki normal yang menyukai perempuan, namun aku juga punya kontrol yang namanya iman,
BalasHapusawalnya melihat perempuan memakai celana/rok pendek sangat risih, namun karena sering-sering melihat yang demikian itu, di jalan-jalan atau di tv menjadikan itu bukan hal aneh,
Astaghfirullah
laki2 banyak godaannya
Hapus