DIARY #2
Menjadi ibu yang baik adalah harapan setiap perempuan yang mengerti akan kodratnya sebagai seorang ibu dan mimpi setiap perempuan yang menyadari jika di hari yang setiap urusan hanya menjadi milik Allah, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajibannya, dalam hal ini adalah anak-anaknya. Setiap perempuan yang memahami tugasnya sebagai seorang ibu, akan mengerahkan segala upaya agar dia bisa menjadi teladan dan madrasah untuk anak-anaknya. Tak peduli sesulit apa pun dan seberat apa pun cobaan yang mesti dilaluinya. Dalam perjalanannya, kita bisa lihat banyak perempuan yang gagal menjadi ibu yang baik untuk anaknya. Entah karena dia tak memahami perannya, entah karena dia tak memiliki ilmu yang cukup untuk mendidik anak-anaknya, atau karena tuntutan keadaan yang mengharuskan mereka meninggalkan anak-anaknya dengan bekerja di luar rumah. Hmmm.
Sudah bukan menjadi rahasia umum jika pergaulan di masa sekarang sangat rentan dan ditumbuhi dengan bunga-bunga kemaksiatan. Mudah saja bagi orang yang tidak memiliki iman yang kuat untuk terjerumus pada arus pergaulan yang tidak baik. Menyadari akan hal ini, di masa-masa awal menjadi calon Bunda, aku di hantui dengan pertanyaan. MAMPUKAH AKU MENJADI IBU YANG BAIK? MAMPUKAH AKU MENDIDIK ANAK-ANAKKU KELAK MENJADI SEORANG MUSLIM DENGAN AQIDAH YANG KUAT? Mampukah? Mampukah? Pertanyaan ini muncul setiap kali aku melihat dunia luar yang dari ke hari kian menakutkan. Aku takut jika di hari penghisaban nanti, Allah akan murka kepadaku karena aku tak bisa mendidik anak-anakku untuk mencintaiNya.
Tapi, ada salah satu firmanNya yang membuatku kembali bangkit. Dan membuat keyakinanku tumbuh. “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya ” (AlBaqarah 286)
Nah, bukankah Allah sudah berjanji akan memampukan kita? Alhamdulillah berkat janjiNya, dukungan dari suami, keluarga dan sahabat, kini aku bisa tenang dan menepiskan setiap rasa khawatir.
Terlepas dari sebagian perempuan yang menelantarkan anak-anaknya atau yang memilih bekerja di luar rumah, aku yakin setiap perempuan sebenarnya bisa menjadi ibu yang baik. Bukankah hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan? Dan setiap pilihan pasti akan ada resikonya masing-masing. Secara pribadi, aku memang sudah berniat untuk tidak bekerja di luar rumah setelah punya anak nanti. Begitu pun suami. Menurutku, melihat tumbuh kembang anak-anak setiap detiknya, adalah sebuah momen yang lebih berharga dibandingkan dengan saat kita naik jabatan di tempat kita bekerja. Karena itulah aku berusaha keras bagaimana caranya agar aku tetap bisa berkarya meskipun berada di rumah. Ya, salah satunya dengan belajar menjadi seorang penulis.
Terakhir, tak ada yang perlu kita khawatirkan, Sahabat. Karena Allah selalu berada di sisi kita ^^ Tugas kita sekarang hanya mempersiapkan diri kita, ilmu, dan tentunya keimanan. Agar di hari akhir nanti, anak kita akan berkata:
"Ummi! Abi! masuk surga lewat sini sama Dede."
#Ayoooo bersiap menjadi ibu yang baik. Hwaitiiing.!!!
Masya Allah...
BalasHapusSudah berapa bulan bayinya mba aisyah? :)
alhamdulillah sudah 6 bulan lebih. doanya ya mab. semoga nanti persalinannya lancar ^^
Hapusjazakillah sudah berkunjung ^^
Wah bentar lagi ya... :)
BalasHapusSemoga selalu lancar ya mbak.
iya sebentar lagi. dag dig dug menunggu hari itu ^^
HapusAAmiiin, jazakillah doanya mba shirley..