Kemajuan
teknologi bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi memberikan dampak
positif, di sisi lain memunculkan juga dampak negatif. Seperti
hadirnya smartphone di tengah-tengah kita. Smartphone sangat
mendukung mobilitas manusia karena menghadirkan fitur dan aplikasi
yang banyak membantu pekerjaan manusia. Dengan semakin banyaknya
pengguna smartphone, semakin banyak juga masyarakat yang
menggatungkan hidupnya pada kecanggahin teknologi ini. Menjamurnya
game online, toko online yang bisa diakses di smartphone hingga
prostitusi online, adalah bukti berubahnya gaya hidup manusia akibat
boomingnya smartphone.
Namun
sayang, seperti yang saya katakan di awal, smartphone pun mengundang
dampak negatif. Dampaknya tak main-main, merusak rasa sosial dengan
maraknya penggunaa sosmed, kreatifitas anak berkurang dengan maraknya
game, mendorong seseorang untuk pamer dengan maraknya foto selfie, hingga merusak sendi agama seperti terkuaknya bisnis prostitusi
online akhir-akhir ini. Ibaratnya toko online, prostitusi online pun
menawarkan jasa eh, perempuan, yang bisa dipakai oleh laki-laki
hidung belakang.
Prostitusi online mulai terkuak sejak ditemukannya mayat deudeh a.k.a @tatachubby yang melakukan prostitusi
online dengan menjajakan dirinya sendiri di twitter. Prostitusi lewat
seorang mucikari pun akhir-akhir ini terkuak dengan tertangkakpnya
RA, yang kemudian menyeret beberapa artis.
Dengan
semakin menjamurnya bisnis prostitusi, pemerintah malah tak
mengamnbil langkah tegas. Keputusan Bu Risma menutup Gang Dolly
beberapa waktu lalu pun banyak ditentang oleh kalangan pejabat
sendiri. Atau yang lebih ekstrim, seperti pernyataan gubernur Jakarta
yang mengeluarkan statement bahwa “Nabi sekali pun tak bisa
menghentikan prostitusi. Selama manusia masih ada, prostitusi pun
akan terus ada.” *tepok jidak
Tugas
seorang Nabi memang bukan merubah manusia menjadi baik, tapi menuntun
manusia menjadi baik. Yang punya kekuasaan untuk merubah manusia,
untuk membolak-balikkan hati manusia, hanya Allah semata.
Di
Indonesia hanya seorang mucikari yang ditindak tegas dalam lingkaran
bisnis haram ini. Seharusnya, semua pihak, termasuk para psk dan
lelaki hidung belang yang memakai jasa psk ini pun ditindak.
Dengan
begini, semua pihak yang terkait bisa ditendak tegas dan merasa jera.
Perbaikan ekonomi pun harus dilakukan pemerintah agar para perempuan
tak terjebak untuk melakukan bisnis ini dan bisa duduk di tempatnya
untuk melakukan kewajiban-kewajibannya dengan baik. Menjadi mulia dan
terhormat seperti kodratnya.
Menyadari
hal ini, saya sebagai orangtua mulai membatasi penggunaan gadget bagi
anak saya. Awalnya saya melarang sama sekali. Tapi si kecil kadung
penasaran dan kerap merengek karena ingin memainkannya. Akhirnya saya
mengajarinya dan menghapus aplikasi atau game yang bisa menimbulkan
kecanduan. Yang tersisa hanya aplikasi-aplikasi edukasi untuk balita.
Suami pun akhirnya tergerak untuk membuat aplikasi edukasi. Tujuan aplikasi yang dibuat suami adalah agar si kecil semakin mudah dan menyenangkan
ketika menghapal warna. Setelah beberapa bulan, selesailah aplikasi
kreatif belajar warna.
Pada
akhirnya, smartphone akan menjadi ponsel pintar ketika digunakan oleh
orang pintar dan dengan cara yang pintar.
Menghawatirkan bangetz izin baca baca.... Kunjungi juga aku di informasi tekhnologi
BalasHapus