19 Juni 2015

Dari Game Online Hingga Prostitusi Online


Kemajuan teknologi bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi memberikan dampak positif, di sisi lain memunculkan juga dampak negatif. Seperti hadirnya smartphone di tengah-tengah kita. Smartphone sangat mendukung mobilitas manusia karena menghadirkan fitur dan aplikasi yang banyak membantu pekerjaan manusia. Dengan semakin banyaknya pengguna smartphone, semakin banyak juga masyarakat yang menggatungkan hidupnya pada kecanggahin teknologi ini. Menjamurnya game online, toko online yang bisa diakses di smartphone hingga prostitusi online, adalah bukti berubahnya gaya hidup manusia akibat boomingnya smartphone.

Namun sayang, seperti yang saya katakan di awal, smartphone pun mengundang dampak negatif. Dampaknya tak main-main, merusak rasa sosial dengan maraknya penggunaa sosmed, kreatifitas anak berkurang dengan maraknya game, mendorong seseorang untuk pamer dengan maraknya foto selfie, hingga merusak sendi agama seperti terkuaknya bisnis prostitusi online akhir-akhir ini. Ibaratnya toko online, prostitusi online pun menawarkan jasa eh, perempuan, yang bisa dipakai oleh laki-laki hidung belakang.

Prostitusi online mulai terkuak sejak ditemukannya mayat deudeh a.k.a @tatachubby yang melakukan prostitusi online dengan menjajakan dirinya sendiri di twitter. Prostitusi lewat seorang mucikari pun akhir-akhir ini terkuak dengan tertangkakpnya RA, yang kemudian menyeret beberapa artis.

Dengan semakin menjamurnya bisnis prostitusi, pemerintah malah tak mengamnbil langkah tegas. Keputusan Bu Risma menutup Gang Dolly beberapa waktu lalu pun banyak ditentang oleh kalangan pejabat sendiri. Atau yang lebih ekstrim, seperti pernyataan gubernur Jakarta yang mengeluarkan statement bahwa “Nabi sekali pun tak bisa menghentikan prostitusi. Selama manusia masih ada, prostitusi pun akan terus ada.” *tepok jidak
Tugas seorang Nabi memang bukan merubah manusia menjadi baik, tapi menuntun manusia menjadi baik. Yang punya kekuasaan untuk merubah manusia, untuk membolak-balikkan hati manusia, hanya Allah semata.

Di Indonesia hanya seorang mucikari yang ditindak tegas dalam lingkaran bisnis haram ini. Seharusnya, semua pihak, termasuk para psk dan lelaki hidung belang yang memakai jasa psk ini pun ditindak.
Dengan begini, semua pihak yang terkait bisa ditendak tegas dan merasa jera. Perbaikan ekonomi pun harus dilakukan pemerintah agar para perempuan tak terjebak untuk melakukan bisnis ini dan bisa duduk di tempatnya untuk melakukan kewajiban-kewajibannya dengan baik. Menjadi mulia dan terhormat seperti kodratnya.

Menyadari hal ini, saya sebagai orangtua mulai membatasi penggunaan gadget bagi anak saya. Awalnya saya melarang sama sekali. Tapi si kecil kadung penasaran dan kerap merengek karena ingin memainkannya. Akhirnya saya mengajarinya dan menghapus aplikasi atau game yang bisa menimbulkan kecanduan. Yang tersisa hanya aplikasi-aplikasi edukasi untuk balita. Suami pun akhirnya tergerak untuk membuat aplikasi edukasi. Tujuan aplikasi yang dibuat suami adalah agar si kecil semakin mudah dan menyenangkan ketika menghapal warna. Setelah beberapa bulan, selesailah aplikasi kreatif belajar warna.



Pada akhirnya, smartphone akan menjadi ponsel pintar ketika digunakan oleh orang pintar dan dengan cara yang pintar.

1 komentar:

  1. Menghawatirkan bangetz izin baca baca.... Kunjungi juga aku di informasi tekhnologi

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming