Akhir-akhir
ini rakyat indonesia, khususnya di daerah jawa bagian timur
digembarkan oleh serangan salah satu jenis serangga, Tomcat. Tomcat
yang bernama latin Paederus
littoralis
ini adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthopoda)
yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae), terutama
dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap
("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah
dari perut mereka terbuka. Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat.
Tomcat akan mengeluarkan cairan secaraotomatis bila bersentuhan atau
bersentuhan dengan kulit manusia secara
langsung. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini
pada benda-benda seperti baju, handuk, ataupun
benda-benda lainnya. Pada jenis serangga tertentu, terdapat cairan
yang diduga 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra.
Jika kulit terkena racun Tomcat, maka kulit akan terasa gatal dan
melepuh.
Berbagai cara telah dilakukan warga sebagai
bentuk antisipasi atas serangan Tomcat ini. Dimulai dari
menyemprotkan pembasmi serangga, menangkapnya hidup-hidup, serta
menyalakan lampu setelah menutup semua jendela rumah. Diketahui,
Tomcat adalah serangga yang senang dengan cahaya.
Meskipun bentuk dan warna tubuhnya
unyu-unyu gimana, tapi jelas Tomcat ini berbahaya dan
mengharuskan warga untuk tetap berhati-hati. Sama halnya dengan
paradigma yang diciptakan pemerintah tentang rencananya menaikkan
BBM. Kelihatannya sangat manis yaitu untuk MENYELAMATKAN PEREKONOMIAN
INDONESIA DAN MENGALOKASIKAN SUBSIDI SECARA TEPAT SASARAN, tapi
faktanya itu semua omong kosong. Rencara kenaikan BBM yang tinggal
menghitung hari ini, pada dasarnya adalah sebuah pengukuhan
pemerintah Indonesia untuk menjalankan Liberalisasi ekonomi di
Indonesia khususnya dalam sektor Migas.
Menyelamatkan ekonomi Indonesia? Wah, saya saja
yang tak kuliah di jurusan ekonomi sedikit banyak mengerti, bahwa
ekonomi Indonesia tidak akan hancur jika BBM tidak dinaikkan, justru
sebaliknya.
Subsidi BBM dinilai sebagai pemborosan APBN,
tapi nyatanya APBN 2012 untuk Subsidi energi tidak lebih banyak dari
anggaran pembayaran utang (Subsidi energi 168,6 T dan hutang 170,4 T)
Ironisnya Pemerintah terus menambah utang dalam bentuk Surat Utang
Negara dan utang luar negeri yang cicilan dan bunganya SANGAT besar.
Padahal yang menikmati itu hanya para kapitalis (pemilik modal) dan
orang-orang kaya.
Penggunaan APBN sangat boros bukan karena
subsidi, tapi karena
- Anggaran untuk kunjungan dan studi banding yang lebih bernuansa pelesiran
- Anggaran gaji pegawai yang tinggi dengan tidak diikuti kinerjanya yang bagus
- Gaji pejabat tinggi yang besar dan semakin bertambah dengan adanya wakil menteri
- Diindikasi banyak terjadi kebocoran anggaran.Jadi, sebenarnya apa yang menyebabkan pemborosan?
Lucunya, kita semua tahu bahwa penerimaan
sebagian besar APBN adalah dari pajak yang DIBAYAR RAKYAT hingga
rakyat kecil sekali pun. Maka siapakah yang lebih berhak untuk
diprioritaskan?
Tulisan ini hanya bentuk kekesalan saya
sebagai rakyat yang harus selalu legowo atas keputusan
pemerintah yang tidak memihak pada rakyat. Apalagi ketika kini saya
telah menjadi IRT, saya merasakan sekali dampak dari kenaikan BBM
ini. Harga angkutan umum naik dan harga kebutuhan pokok pun ikut
naik. Bagiamana tak pusing coba? Pendapatan tak naik tapi pengeluaran
melonjak drastis!
Masih ingat dengan kejayaan kaum muslim dalam
masa pemerintahan Khalifah Abdul Aziz? Dalam masa pemerintahanya,
semua rakyat hidup sejahtera sampai tak ada seorang pun yang layak
menerima zakat. Subhanallah... bagaimana ini bisa terjadi?
Jawabannya jelas karena pada masa itu yang dipakai hanya aturan
Allah SWT yang Mahasempurna dan tahu apa yang terbaik untuk
setiap makhluknya. Bukan memakai aturan yang dibuat manusia.
“Kaum
muslim berserikat atas dalam tiga hal : padang rumpu, air, dan api.”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
“Bumi
dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”
(UUD 1945 Pasal 33 ayat
3)
subhanallah.. saya setuju mba...
BalasHapusijin share juga yah Teteh...
tafadhol..
Hapuseh, ngga konsisten banget manggilnya, kadang mba kadang teteh.
teteh aja yaaa, orang sunda asli nih ;P
tadi aku baca status difb temen.
BalasHapusKatnya tomcat biasa aja, klo kita bisa menanganinya dr dlu juga sudah ada, asal mau diobatin nnti kering cma brtanya heboh.. hhee..
yg lbh heboh dan saya tak stju ya si BBBm ini sama kayak teteh.. ulah pemrtah yg dinilai kinerjanya gak bagus tambah ngawur...
iya, kayaknya karena beritanya heboh jadi ikutan heboh deh saya ^^
Hapusyang jelas kalo kenaikan BBM mah bener-bener bahaya!
iya,beberapa hari yang lalu sempat liat di TV ada serangan tomcat..
BalasHapusyang ttg BBM liat juga kan mba? :)
Hapusketemu tomcat lagi....
BalasHapusbbm langkaaaa,, payah =="
yang payah yg ngatur nya mba -,-
HapusSaya termasuk yang sangat "jengkel" sama pemerintah sekarang...pemerintah yang selalu "ngapusi" rakyat kecil.. Masalah Tomcat ini saya kira hanya pengalihan isu saja..agar mahasiswa dan rakyat tidak terus menerus "mencacimaki"/menghujat pemerintah yg akan menaikkan BBM.. Pun juga masalah "dugaaan" penangkapan teroris di Bali beberapa hari lalu..itu cuma pengalihan isu saja..Wahai Pemerintah...!!! rakyat sekarang tidak sebodoh yg anda kira.., camkan itu..!!! Afwan sedikit kasar..hehehehe ^_^
BalasHapusnah, mungkin koment mas fit ini jawaban untuk de nur. tomcat memang tidak terlalu bahaya, tpi beritanya di ekspos sedemikian heboh untuk mengalihkan isu saja.
Hapusmakasih tambahannya ^^
Entah kapan negeri ini tak bermasalah
BalasHapus#hhhhhh mimpi kali yee negeri tanpa masalah ...#
sebenarnya Allah sudah menyediakan solusi yg paripurna untuk semua masalah mba. ISLAM
HapusTapi sayang ya ... negara kita tak menerapkannya ...
Hapusiya mba. padahal mereka muslim
HapusBBM naik karena disangka karena harganya yang termasuk paling murah di dunia... kalo mau disamakan dengan harga dunia, kenapa naikinnya setengah2 gitu yaa, sekalian aja naikin sejajar dengan harga2 di negara lain.. biar setelah itu ga ada kenaikan lagi.. biar Indonesia dari luar "bisa" bersaing dengan dunia, dan yang di dalam itu (masayarakatnya) lupakan saja.... kalo ini sampai kejadian, diajmin ga bakalan lagi yang namanya Indonesia... :D
BalasHapusTomcat nya ngeri juga yaaaa kao rombongan gitu hadirnyaaa... :D
iyah, kok so so an mau nyamain diri dengan dunia sih yaa. orang harusnya tau kemampuan rakyat itu seperti apa.
Hapuspadahal masih banyak negara lain yg harga BBMnya jauuh lebih murah.
hmm,,, rakyat semakin diperbodoh saja. apa sih sebenarnya tujuan pemerintah sekarang ini? Katanya kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Rakyatnya udah gak setuju BBM naik kok masih ngotot? Kayak sistem anarki absolut saja
BalasHapuskedaulatan ada di tangan rakyat cuma teori aja. kenyataannya, sangat jauh panggangan dari api.
Hapussetujuuu....
BalasHapusbener banget teh, 4 jempol buat teteh...hihi d^_^b
(salam kenal ya teh, kunjungan perdana nih) ^^
jazakillah :)
Hapussalam kenal jugaa dhila ^^
bener teh... imbasnya pasti ke bahan pokok juga..
BalasHapus:(
pasti. soalnya BBM kan bahan penggeraknya.
Hapushhhmm