29 Februari 2012

SEPI [SEN]DIRI



Akhir-akhir ini pagi selalu datang dengan membawa sepi
Menjamu awan-awan resah, pun embun-embun kepedulian yang membeku
Seperti kemarin, hari ini, dan mungkin hari-hari setelah ini
Matahari selalu disambut dengan seringaian kabut
Hingga terang terlalu cepat menghilang berganti kelam

Setiap sisi yang kutemui adalah jurang yang dalam
Setiap sudut kupijaki adalah hutan-hutan belantara
Setiap mata angin adalah padang-padang es yang bisu 
Hendak lari kemana?
Semuanya sepi, sunyi, [sen]diri

Seperti hidup di tengah-tengah kawanan pipit yang riuh, bernyanyi, tertawa
Tapi sayangnya, tak satupun dari mereka yang bernyanyi dan tertawa untukku


4 komentar:

  1. tak perlu lari--
    kelak kau akan menemukan jawabannya
    di sini <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. insyaAllah mba..
      terkadang kita hanya tak sabar menunggu cahaya itu datang.
      hehhhe. makasih kunjungannya yaaa ^^

      Hapus
  2. lagi sepi ya mbak,,
    dinikmati ajah:)

    oia,aku follow ya?semoga berkenan kunjung balik

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. lg ngga ada yg bisa diajak ngobrol.
      *curhat colongan..

      iya. Siiip insyaAllah ^^
      makasih juga sudah berkunjung

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming