30 Maret 2012

CATATAN CALON BUNDA #Diary4

ULTRASONOGRAFI

USG atau ultrasonografi adalah hal yang pernah dilakukan hampir semua ibu hamil. Termasuk aku. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, kini seorang ibu bisa menjenguk anaknya yang masih di dalam kandungan hanya dengan menatap layar monitor di depannya. Dan USG ini, menurut beberapa ahli psikologi bisa mempererat cemistry antara ibu dan anaknya.

USG menggunakan suara ultra untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, hingga bisa digunakan untuk memeriksa organ. Menurut artikel kehamilan yang pernah kubaca, waktu terbaik menjalani USG adalah pada saat usia kehamilan 3, 7, dan 9 bulan. Pada usia 3 bulan untuk memastikan apakah janin berkembang atau tidak. Pada usia 7 bulan, untuk memastikan kelengkapan organ-organ tubuh. Dan pada usia 9 bulan untuk melihat apakah posisi bayi memungkin untuk persalinan normal atau tidak.


Pengalaman menjalani USG adalah sesuatu yang tak mungkin kulupakan. Kenapa? Karena ketika aku melihat anakku di layar monitor, sungguh saat itu aku merasakan betapa Allah sangat mencintaiku, betapa Allah adalah sebaik-baiknya pencipta dan satu-satunya Sang Mahakuasa. Dalam layar yang hanya 14 inchi itu dan dalam waktu yang tak lebih dari 10 menit, aku dapat dengan jelas melihat bukti nyata bahwa kita ada di dunia ini karena ada yang menciptakan. Bukan terjadi secara kebetulan seperti apa yang di jelaskan oleh teori darwinisme. Semua orang tahu jika tubuh manusia tersusun dari sistem tubuh yang sangat kompleks. Hal ini tentu saja, meruntuhkan teori darwin tentang teori kebetulannya. Bisakah yang kebetulan terjadi sesempurna dan sekompleks ini?


Dalam ilmu biologi dijelaskan bahwa ovum dan sperma adalah dua unsur yang saling melengkapi. Dimana, hanya spermalah yang bisa membuahi ovum, dan hanya ovumlah tujuan sang sperma. Setelah proses pembuahan terjadi, terbentuklah zigot yang mengalami pembelahan secara terus menerus. Sel-sel yang telah terbelah ini, yang strukturnya sama dan memiliki genetika serta DNA yang sama, kemudian berubah menjadi organ yang berbeda-beda, ada yang berubah menjadi jantung, tangan, kaki dan organ-organ lainnya. Bagaimana mungkin sel yang tak memiliki akal atau bahkan kendali bisa bergerak dengan koordinasi sesempurna ini? Sungguh tidak salah jika kita mengatakan, tentu saja ada yang lebih kuasa untuk mengaturnya. Dan siapa lagi kalau bukan Allah.


sumber : danish.com
Menurut saya, teori darwinisme adalah sebuah teori yang tak berlandaskan sains, namun hanya sebuah alat yang digunakan para atheisme untuk mencari bukti keyakinan mereka jika tak ada penciptaan di alam semesta ini.

Setelah melihat tubuh anakku bahkan mendengar detak jantungnya, saya menangis. Saya sadar bahwa betapa kita hanyalah setitik makhluk kecil di tengah ciptaan-Nya yang luar biasa. Dan betapa sombongnya kita ketika kita berjalan di muka bumi ini dengan tidak menghamba pada-Nya.


12.Dan sesungguhnya Kami telahmenciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 
13.Kemudian Kamijadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yangkokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan diamakhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. [QS. al-Mukminun (23):12-14]

*Ketagihan, pengen USG lagi deh ^^

4 komentar:

  1. Oo... Lagi isi to, mbak? Moga slamet aja buat ibu dan si kecil!
    Oh, ya load-nya udah wuzzz... ;-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aamiiin allahuma aaamiin.
      jazakallah doanya om eksak :)

      iyalah, ada beberapa gadget yg diilangin soalnya.

      Hapus
  2. sampai sekarang masih bingung ama teori darwin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan sama teorinya, teorinya sudah jelas bathil.
      tapi sama penganutnya mas

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming