20 Maret 2012

SEBAB-AKIBAT

Hari minggu kemarin, 18 Maret, aku dan suami meluangkan waktu untuk pergi ke Islamic Book Fair di Senayan. Yah, kebetulan suami tidak masuk kerja, jadi kupaksa dia untuk menuntaskan kegilaanku pada buku. Sepulang dari sana, ada satu pelajaran berharga yang kudapatkan.  
(Pada pergantian siang dan malam ada tanda-tanda (kekuasaan-Nya bagi orang yang berpikir. TQS: Ali Imran 190).

Tiba di Senayan sekitar pukul 11.30, kami langsung menuju panggung utama untuk mengikuti bedah buku Muhammad Al fatih 1435 dan bertemu teman mayaku ^^ (kopi darat. uuuuu~~). Sayang, kami tak sempat melihat aksi memukau ust. Felix Shiauw membedah bukunya. Kami hanya kebagian melihat pengundian doorprize yang diberikan penerbit Pasar Khilafah. Dan doorprizenya sungguh tak main-main, pergi Umrah gratiiiis. siapa yang tak ingin coba?


Ketika melihat pemenangnya, sungguh iri hatikuu. Kapan kiranya Allah memanggilku juga untuk menjadi tamu-Nya? tak ada yang tahu, tapi yang jelas Allah selalu punya cara-Nya sendiri. Kun fa yakun! jika Allah sudah berkehendak maka jadilah.

"Mimpi apa yaaa dia semalam?" refleks aku bergumam seperti itu.
dan kalian tahu apa yang suamiku katakan?
"Bukan mimpi apa semalam, tapi, seberapa sering dia tahajud? seberapa sering dia dhuha? seberapa sering dia berdoa ingin pergi ke tanah suci? seberapa banyak amal shalehnya?"
Specchless. Lidahku kelu ketika mendengar perkataan suami. Benar juga yaaa? Ah, Segala puji hanya bagi Engkau Rabbi yang telah mengarunikanku suami yang soleh dan pintar. ^^

yap yap yap Bukankah Allah selalu membalas setiap amalan kita? dan Bukankah tidak ada yang kebetulan di dunia ini?

Menurut apa yang kufahami, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik itu berupa keberuntungan ataupun kesialan, adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita ambil. Sekali lagi tak ada kebetulan. Masih ingat hukum sebab akibat kan?
seperti contoh, ketika kita kehujanan hari ini, ini bukan suatu kebetulan bukan? sudah tahu musim hujan, kenapa tak sedia payung?
Atau ketika ada seseorang yang dari segi kemampuan akademisnya tak layak masuk UI, tapi pada akhirnya dia masuk, ini juga bukan suatu kebetulan. Bisa jadi dia tak pernah absen untuk berdoa -> versi husnudzon. atau bisa juga karena orangtuanya kaya, dia memakai pelicin untuk bisa masuk kesana-> versi suudzon.

Jadi kesimpulannya adalah, Apa yang kita dapatkan akan sejajar dengan seberapa banyak usaha yang kita kerjakan. Jangan berharap banyak jika usaha yang kita lakukan tak sebanyak atau tak seindah dengan apa yang menjadi harapan kita. So, chayooo!!

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ 
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (TQS. At tin : 8)


8 komentar:

  1. aku masih percaya hukum timbal balik :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga percaya ^^
      kalo ngga gitu, sungguh tak adil rasanya

      Hapus
  2. Sepakat peryataan itu lho..."Apa yang kita dapatkan akan sejajar dengan seberapa banyak usaha yang kita kerjakan"...

    BalasHapus
  3. "Jadi kesimpulannya adalah, Apa yang kita dapatkan akan sejajar dengan seberapa banyak usaha yang kita kerjakan. Jangan berharap banyak jika usaha yang kita lakukan tak sebanyak atau tak seindah dengan apa yang menjadi harapan kita. so, chayooo!!"

    Setuju :)
    #Ih komennya pendek, ngutipnya banyak ya :D#

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehee, gpp mba, disini bebas-bebas saja.
      numpang senyum aja juga gpp :D

      Hapus
  4. hehe yadah aku numpang senyum dluan seblum koment.
    hwhhwhwhwhh
    yg pasti ini luar biasa benar adanya wah kata2nya mba memotivasi aku ihhh.
    masya Alloh *_* lama hiatus nih teh?

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejakmu di sini :)
Thanks for coming